PROGRAM
STUDI DIII KEPERAWATAN
AKADEMI
KEPERAWATAN INTAN MARTAPURA
SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
KELUARGA BERENCANA (KB)
Bidang Studi :
maternitas
Pokok
Bahasan : Keluarga Berencana
Sub Pokok
Bahasan : keluarga berencana pada ibu-ibu
Sasaran
: ibu yang sudah berkeluarga
Pelaksanaan Kegiatan
Hari /tanggal :
31 Juli 2013
Waktu :
Rabu 11.00 -
Selesai
Tempat :
Puskesmas Banjarbaru Utara
A. Tujuan
Tujuan Umum :
Para ibu dapat mengetahui pentingnya mengikuti
Keluarga Berencana(KB)
Tujuan
Khusus :Ø Dapat mengetahui pengertian Keluarga berencana
Ø Dapat mengetahui manfaat Keluarga berencana
Ø Dapat mengetajui tujuan Keluarga berencana
Ø Dapat mengetahui kapan dilakukannya Keluarga berencana
B. Materi
(terlampir) : - Pengertian dan manfaat Keluarga berencana(KB)
- Program
pemerintah dalam Keluarga berencana
- Macam –
macam cara Keluarga berencana(KB)
C.
Media
·
leaflet
D.
Metode
·
Ceramah
·
Diskusi
·
E.Setting Tempat
Sasaran
KETERANGA N :
F.Pengorganisasian
Dosen :
Analia Wardhani, S.kep, Ns
CI :
Ani
a. Moderator :
Norhabibie
b. Penyuluh :
Muhammad Rizki Maulana
NIM : 1101110133
c. Fasilitator : Nanda Risma Priastanto
d. Audience :
ibu-ibu
Mengetahui
Kepala Puskesmas
Bahrul
Ilmi, SKM, MM
NIP
19700906 199002 1 002
ABSEN PESERTA
NO
|
NAMA PESERTA
|
TANDA TANGAN
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
G.Kegiatan Penyuluhan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluh
|
Respon
Peserta
|
1
2.
3.
|
15 menit
15
menit
10 menit
|
- Membuka
kegiatan dengan mengucapkan salam
- Memperkenalkan
diri
- Pengertian
Keluarga Berencana
- Menjelaskan
tujuan dan manfaat Keluarga berencana
- Menanyakan
kepada peserta tentang materi yang telah di berikan
- Menjelaskan
kesimpulan tentang manfaat imunisasi
- Mengakhiri
kegiatan dengan mengucapkan salam
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
Mendengarkan
Menjawab salam
|
E. Evaluasi
Lisan
1.
Sebutkan pengertian Keluarga Berencana!
2.
Sebutkan manfaat Keluarga berencana!
3.
Sebutkan tujuan Keluarga berencana!
4.
Sebutkan macam program Keluarga
Berencana!
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Keluarga Berencana (KB)
Dalam
sejarah peradaban manusia, keluarga dikenal sebagai suatu persekutuan (unit)
terkecil, pertama dan utama dalam masyarakat. Dari persekutuan inilah manusia
berkembang biak menjadi suatu komunitas masyarakat dalam wujud marga, puak,
kabilah dan suku yang seterusnya menjadi umat dan bangsa-bangsa yang bertebaran
di muka bumi. Keluarga adalah inti dari jiwa dari suatu bangsa, kemajuan dan
keterbelakangan suatu bangsa menjadi cermin dari keadaan keluarga-keluarga yang
hidup pada bangsa tersebut.
KB
(Keluarga Berencana) yaitu membatasi jumlah anak, hanya dua, tiga dan lainnya.
Keluarga Berencana yang dibolehkan syariat adalah suatu usaha
pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas
kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan
(mashlahat) keluarga, masyarakat maupun Negara.
KB
juga berarti suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan menentukan jumlah
anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi masyarakat dan negara.
Dengan demikian, KB berbeda dengan birth control, yang artinya
pembatasan/penghapusan kelahiran (tahdid al-nasl), istilah birth control
dapat berkonotasi negatif karena bisa berarti aborsi dan strerilisasi
(pemandulan).
B. Tujuan KB
Adapun tujuan dari
pelaksanaan program KB antara lain :
(1) Tujuan umum adalah
membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia
dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
(2) Tujuan lain meliputi
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
(3) Kesimpulan dari
tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak,
keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup
rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang
berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
C. Manfaat Utama Program Keluarga
Berencana
Dengan mengikuti program KB sesuai
anjuran pemerintah, para akseptor akan mendapatkan tiga manfaat utama optimal,
baik untuk ibu, anak dan keluarga, antara lain:
1.
Manfaat Untuk Ibu:
- Mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan
- Mencegah
setidaknya 1 dari 4 kematian ibu
- Menjaga
kesehatan ibu
- Merencanakan
kehamilan lebih terprogram
2.
Manfaat Untuk Anak:
- Mengurangi
risiko kematian bayi
- Meningkatkan
kesehatan bayi
- Mencegah
bayi kekurangan gizi
- Tumbuh
kembang bayi lebih terjamin
- Kebutuhan
ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi
- Mendapatkan
kualitas kasih sayang yang lebih maksimal
3.
Manfaat Untuk Keluarga:
- Meningkatkan
kesejahteraan keluarga
- Harmonisasi
keluarga lebih terjaga
D.Macam-macam alat kontrasepsi
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
PENGERTIAN
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
Kontrasepsi
merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi). Alat
kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu
kehamilan.
PERTIMBANGAN
PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI
Usia
ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke
kesuburan tinggi Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah
dan reversibel/ireversibel
Usia
reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu ASI
MACAM-MACAM
ALAT KONTRASEPSI YANG BISA DIGUNAKAN
Ada
berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non
hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
Efek
samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
1)
Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2)
Kenaikan berat badan
3)
Muncul flek hitam pada wajah
4)
Mual, pusing, atau muntah
Cara
kerja:
1)
Menekan ovulasi
2)
Mencegah implantasi
3)
Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
4)
Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
a)
Afektif dan reversible
b)
Harus diminum setiap hari
c)
Efek samping yang serius jarang terjadi
d)
Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
e)
Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
f)
Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Jenis-jenis
pil oral kombinasi, yaitu:
a)
Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
b)
Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
c)
Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
1)
Suntik progestin
Merupakan
metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua WUS, kembalinya
ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak
mempengaruhi ASI.
Kelebihan
suntik progestin, yaitu:
a)
Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b)
Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c)
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d)
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kekurangan
suntik progestin, yaitu:
a)
Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
b)
Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c)
Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian
pemakaian
2)
Suntik kombinasi
Merupakan
jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat 5 mg
Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan
suntik kombinasi, yaitu:
a)
Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
b)
Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c)
Efek samping yang kecil
d)
Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
Kekurangan
suntik kombinasi, yaitu
a)
Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b)
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c)
Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d)
Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya
Efektif
5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk
Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia
reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan
kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,
bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Keuntungan
implant, yaitu:
a)
Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat
kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b)
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak
mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
c)
Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap
saat sesuai dengan kebutuhan
Kekurangan
.implant, yaitu:
a)
Perubahan pola haid
b)
Nyeri kepala dan nyeri dada
c)
Peningkatan/penurunan BB
d)
Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan KB non hormonal
a)
AKDR (IUD)
Cara
kerja:
1)
Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2)
Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3)
Mencegah sperma dan ovum bertemu.
b)
Kondom
Cara
kerja:
1)
Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2)
Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
- KB yang tanpa memakai alat
apapun (alamiah)
a.
Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah
suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi
intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara
kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara apermatozoa
dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1)
Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2)
Tidakk mengganggu produsi ASI
3)
Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4)
Tidak ada efek samping
5)
Tidak memerlukan alat
b.
Kalender
Metode KS
dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya 75%-80%,
pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah
menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus terpanjang
dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
c.
MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan
kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai
sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian
belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan
harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya
yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya:
efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera
efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik,
tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
- Kontrasepsi mantap terdiri
dari:
Tubektomi
(MOW)
Vasektomi
(MOP)
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan
Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi.
Salemba Medika:Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan
Lengakap Pelayanan KB Terkini.
Mitra Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan
Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media:
Jakarta.
SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
KELUARGA
BERENCANA (KB)
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIZKI
MAULANA
1101110133
YAYASAN BANJAR
INSAN PRESTASI
AKADEMI KEPERAWATAN
INTAN MARTAPURA
TAHUN AJARAN 2011/2013
Belum ada tanggapan untuk "SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KELUARGA BERENCANA (KB)"
Post a Comment