1. Jika
seseorang dibesarkan dengan celaan tidaklah heran apabila tabiatnya selalu
memaki orang lain.
2. Jika
seseorang dibesarkan dalam keluarga yang selalu bermusuhan, maka tidaklah heran
jika pekerjaannya hanya berkelahi.
3. Jika
seseorang dibesarkan oleh cemoohan, umpetan, maka wajar jika tak banyak
ditemukan sisi keberanian dalam jiwanya.
4. Jika
seseorang dibesarkan dengan penghinaan maka orang seperti ini akan selalu
menyesali diri setiap saat, sepanjang waktu pada kehidupannya.
5. Apabila
seseorang dibesarkan dengan toleransi maka tentu saja ia akan selalu belajar
menahan diri.
6. Apabila
seseorang dibesarkan dengan dorongan dan semangat, maka dia akan belajar
tentang sebuah keadilan.
7. Apabila
seseoarang dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, maka dia akan senantiasa
menemukan cinta dalam hidupnya.
-
Kita ialah wujud dari
cerminan dimana kita pernah tinggal dan dibesarkan, jika kau pernah ajarkan kebaikan
kepada seseorang maka kau akan dapat kemuliaan sebagai tanda penghargaan dari “kehidupan”
untukmu suatu hari nanti. Apabila guru kencing berdiri maka muridnya akan
kencing sambil berlari
-
Jika engkau pernah
tanamkan keburukan pada seseorang maka bersiaplah, akan kamu temui satu masa
dia yang pernah kau ajarkan itu akan memberikan rasa malu bahkan keterpurukan
bagi dirimu
-
Tidaklah mengherankan
seorang gembong penjahat mati terbunuh oleh anak buah kesayangannya sendiri,
karena itulah hukum alam, ada sebab ada akibat, apa yang kau tanam pasti kau
terima, bila tidak hari ini lusamu telah menanti, dan tak akan bisa kau hindari
kecuali kau ubah sudut pandangnya dengan kata maaf tulus dari dirimu, seperti
kematian yang akan menemui kepada setiap orang yang hidup.
Seperti
itulah ajaran alam kehidupan untuk kita.
1. Setiap
ucapan yang keluar dari mulut, suatu ketika nanti pasti akan ada pembuktiannya.
Kata-kata
yang keluar dari lisanmu akan menjadi penentu harga dirimu.
(Maka
dari itu pandai-pandailah memelihara lisanmu)
2. Kejujuran
bagai sebuah harta yang akan memperkaya kualitas harga dirimu, dan sebaliknya
kebohongan/keramput adalah mula-mula dari kehancuran kualitas harga dirimu,
jika kamu merasa punya harga diri.
3. Kawan
sejati dalam hidup menurutku adalah diri kita sendiri jangan pernah sepenuhnya
bertumpu kepada orang lain, namun percayalah dengan apa yang telah menjadi
keyakinanmu.
4. Hanya
ilmu pengetahuanlah yang membuat kamu dihargai serta mulia. Memakai ilmu ialah
mewujudkan kepada “diri” lainlah makna dengan membongkar ilmu, ( Bongkar ilmu
berarti sudah siap melepas nyawamu) artinya peliharalah makna pemandiran jangan
sampai hanyut terbawa deras arus politik lawan bicara.
5. Akan
terasa sangat menyakitkan sekali, jika suatu ketika nanti kamu tersakiti karena
kecewa atas penghianatan yang telah dilakukan oleh orang yang teramat kamu
sayangi.
a. Kekalahan
kadang bukan berasal karena kamu lemah, tapi kadang justru datang dari
ketidakberdayaanmu karena yang paling kau sayangi, dialah yang tak pernah kamu
waspadai, sebenarnya dialah yang paling memegang kekuatan untuk menghancurkan.
b. Hanya
Allah sejatinya pemilik hati ini, Rasulullah dan Agama-Nyalah yang mampu
memelihara keteguhannya
c. Tidak
semua maksud baik dari kita akan berakhir dengan baik
Barang
asli akan keluar seaslinya dan akan tinggi nilai jualnya.
Barang
sandiwara selamanya tidak akan pernah menjadi asli, begitu pun juga
pemandirannya.
Belum ada tanggapan untuk "Filosofi Perihal Sebab & Akibat"
Post a Comment