A. Pengertian
LeukImia
adalah penyakit leukosit yang di tandai adanmya proliferasi abnormal dari
sel-sel hematopoilitik (Sylvia Anderson)
Leukimi
atau kanker darah adalah penyakit yang di sebabkan oleh pembelahan sel darah
putih tidak terkendali sehingga jumlahnya berlebihan, kemudian dapat memakan
sel darah merah, leukosit yang lain, dan trombosit
Leukimia
adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih yang
tidak terkendali. Pertumbuhan jumlah leukosit ini sebagai akibat dari infeksi
virus/kuman pada jaringan retikuloendotelium dari sumsum tulang belakang
sebagai actor pembentuk leukosit
B.
Klasifikasi
Leukemia dibagi menjadi
leukemia akut dan leukemia kronik. Pembagian ini tidak menggambarkan lamanya
harapan hidup tetapi menggambarkan kecepatan timbulnya gejala dan komplikasi.
Pada garis besarnya pembagian leukemia adalah sebagai berikut:
1.
Leukemia myeloid
2.
Leukemia granulositik/myeloid/mielositik/mielogenous kronik
3.
Leukemia mieloblastik/granulositik/myeloid/mielositik akut
4.
Leukemia limfoid
5.
Leukemia limfositik kronik
6.
Leukemia limfositik akut
C. Etiologi
Walaupun pada sebagian besar penderita leukemia faktor-faktor
penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, tetapi ada beberapa faktor yang
terbukti dapat menyebabkan leukemia. Faktor- faktor tersebut antara lain:
1. Faktor genetic
Insidensi leukemia akut pada anak-anak
penderita sindrom Down adalah 20 kali lebih banyak daripada normal. Saudara
kandung penderita leukemia mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita
sindrom Down. Selain itu, didapat data bahwa penderita leukemia granulositik
kronik dengan kromosom Philadelphia translokasi kromosom 21 biasanya
meninggal setelah memasuki fase leukemia akut. Dari data-data tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa kelainan pada kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia
akut.
2. Sinar radioaktif
Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal
yang paling jelas dapat menyebabkan leukemia pada binatang maupun pada manusia.
Sebelum proteksi terhadap sinar radioaktif rutin dilakukan, ahli radiologi
mempunyai resiko menderita leukemia 10 kali lebih besar. Akhir-akhir ini
dibuktikan bahwa penderita-penderita yang diobati dengan sinar radioaktif atau
obat-obat alkilating akan menderita leukemia pada 6% pasien dan terjadinya
sesudah 5 tahun.
3. Virus
Beberapa virus tertentu sudah dibuktikan
menyebabkan leukemia pada binatang. Sampai sekarang tidak/belum dapat
dibuktikan bahwa penyebab leukemia pada manusia adalah virus. Walaupun demikian
ada beberapa hasil penelitian yang menyokong teori virus sebagai penyebab
leukemia antara lain: enzyme reverse transcriptase ditemukan
dalam darah penderita leukemia.
D. Patofisiologi
Komponen
sel darah terdiri atas eritrosit atau sel darah merah (RBC) dan leukosit atau
sel darah putih (WBC) serta trombosit atau platelet. Seluruh sel darah normal
diperoleh dari sel batang tunggal yang terdapat pada seluruh sumsum tulang. Sel
batang dapat dibagi ke dalam lymphpoid dan sel batang darah (myeloid), dimana
pada kebalikannya menjadi cikal bakal sel yang terbagis epanjang jalur tunggal
khusus. Proses ini dikenal sebagai hematopoiesis dan terjadi di dalam sumsum
tulang tengkorak, tulang belakang., panggul, tulang dada, dan pada proximal
epifisis pada tulang-tulang yang panjang.
ALL meningkat dari sel batang
lymphoid tungal dengan kematangan lemah dan pengumpulan sel-sel penyebab
kerusakan di dalam sumsum tulang. Biasanya dijumpai tinmgkat pengembangan
lymphoid yang berbeda dalam sumsum tulang mulai dari yang sangat mentah hingga
hampir menjadi sel normal. Derajat kementahannya merupakan petunjuk untk
menentukan/meramalkan kelanjutannya. Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan sel
muda limfoblas dan biasanya ada leukositosis (^)%), kadang-kadang leukopenia
(25%). Jumlah leukosit neutrofil seringkali rendah, demikian pula kadar
hemoglobin dan trombosit. Hasil pemeriksaan sumsum tulang biasanya menunjukkan
sel-sel blas yang dominan. Pematangan limfosit B dimulai dari sel stem
pluripoten, kemudian sel stem limfoid, pre pre-B, early B, sel B intermedia,
sel B matang, sel plasmasitoid dan sel plasma. Limfosit T juga berasal dari sel
stem pluripoten, berkembang menjadi sel stem limfoid, sel timosit imatur,
cimmom thymosit, timosit matur, dan menjadi sel limfosit T helper dan limfosit
T supresor.
Peningkatan prosuksi leukosit juga
melibatkan tempat-tempat ekstramedular sehingga anak-anak menderita pembesaran
kelenjar limfe dan hepatosplenomegali. Sakit tulang juga sering dijumpai. Jugaa
timbul serangan pada susunan saraf pusat, yaitu sakit kepala, muntah-muntah,
“seizures” dan gangguan penglihatan.
E. Tanda
dan Gejala
1. Leukemia granulositik kronik
(LGK)
LGK adalah suatu penyakit mieloproliferatif
yang ditandai dengan produksi berlebihan seri granulosit yang relatif matang.
Gejala LGK antara lain rasa lelah, penurunan BB, rasa penuh di perut dan mudah
berdarah. Pada pemeriksaan fisis hamper selalu ditemukan splenomegali, yaitu
pada 90% kasus. Juga sering didapatkan nyeri tekan pada tulang dada dan
hepatomegali. Kadang-kadang ada purpura, perdarahan retina, panas, pembesaran
kelenjar getah bening dan kadang-kadang priapismus.
2. Leukemia mieloblastik akut
(LMA)
Gejala penderita LMA antara lain rasa lelah,
pucat, nafsu makan hilang, anemia, petekie, perdarahan, nyeri tulang, infeksi,
pembesaran kelenjar getah bening, limpa, hati dan kelenjar mediastinum.
Kadang-kadang juga ditemukan hipertrofi gusi, khususnya pada leukemia akut
monoblastik dan mielomonositik.
3. Leukemia limfositik kronik
Gejala LLK antara lain limfadenopati,
splenomegali, hepatomegali, infiltrasi alat tubuh lain (paru, pleura, tulang,
kulit), anemia hemolitik, trombositopenia, hipogamaglobulinemia dan gamopati
monoklonal sehingga penderita mudah terserang infeksi.
4. Leukemia limfoblastik akut
Gejala penderita LLA adalah sebagai berikut:
rasa lelah, panas tanpa infeksi, purpura, nyeri tulang dan sendi, macam-macam
infeksi, penurunan berat badan dan sering ditemukan suatu masa yang abnormal.
Pada pemeriksaan fisis ditemukan splenomegali (86%), hepatomegali,
limfadenopati, nyeri tekan tulang dada, ekimoses dan perdarahan retina.
F. Pemeriksaan
Penunjang
1. Leukemia granulositik kronik
(LGK)
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
leukositosis lebih dari 50.000/mm3, pergeseran ke kiri pada hitung
jenis, trombositemia, kromosom Philadelphia, kadar fosfatase alkali
leukosit rendah atau sama sekali tidak ada, kenaikan kadar vitamin B12 dalam
darah. Pada pemeriksaan sumsum tulang didapatkan keadaan hiperselular dengan peningkatan
jumlah megakariositdan aktivitas granulopoesis.
2. Leukemia mieloblastik akut
(LMA)
Pemeriksaan penanda imunologik dengan memakai
antibodi monoklonal menyokong penegakan diagnosa LMA.
3. Leukemia limfositik kronik
Pemeriksaan darah tepi menunjukkan
limfositosis lebih dari 50.000/mm3, pada sumsum tulang didapatkan
infiltrasi merata oleh limfosit kecil, yaitu lebih dari 40% dari total sel yang
berinti.
4. Leukemia limfoblastik akut
Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan sel muda
limfoblas dan biasanya ada leukositosis (60%), kadang-kadang leukopenia (25%).
Jumlah leukosit biasanya berbanding langsung dengan jumlah blas. Jumlah
leukosit netrofil seringkali rendah, demikian pula kadar Hb dan trombosit.
Hasil pemeriksaan sumsum tulang biasanya menunjukkan sel blas yang dominan.
G. Diagnosa
Keperawatan
1. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut
berhubungan dengan pembesaran kelenjar limfe, efek sekunder pemberian anti
leukemic agents
2. Intoleransi aktifitas berhubungan
dengan kelemahan, penurunan sumber energi, peningkatan laju metabolik akibat
produksi lekosit yang berlebihan, ketidakseimbangan suplai oksigen dengan
kebutuhan
3. Resiko terhadap penurunan volume
cairan berhubungan dengan pengeluaran berlebihan seperti muntah, perdarahan,
diare, penurunan intake cairan
Daftar
Pustaka
Boediwarsono,
Dr (1998), Bahan Kuliah Hematologi, FK Universitas Airlangga,
Surabaya
Carpenito,
Lynda Juall (2001), Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 8,
EGC, Jakarta
Carpenito,
Lynda Juall (1995), Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, edisi 2,
EGC, Jakarta
Tarwoto
dan Wartonah. 2008. Keperawatan Medikal Bedah gangguan
Hematologi. Jakarta. Trans Info Media.
Purwanto,
Rudi. Buku ANTI Remedial IPA. Jakarta. PT Wahyumedia
Belum ada tanggapan untuk "LAPORAN PENDAHULUAN LEUKIMIA (KANKER DARAH)"
Post a Comment